Sang Pengutip Warna Cinta
Safiah Afiqah
Aku sang pengutip warna cinta
Yang habis hancur dari sebuah epilog khayalan
Yang berterbangan merentasi tanah kehancuran
Aku rentangi gurun-gurun perasaan
Aku belah lautan jiwa
Kemarau tetap jua tanpa airnya
Yang ada,
Cuma hujan ketabahan
Akulah sang pengutip warna cinta
Aku yang cipta pelantar derita
Yang kini habis dinoda dosa,
Yang habis dicalar dusta.
Yang habis dicalar dusta.
Ingin aku menjadi penyair
Yang bisa menarik pena
Menulis warkah-warkah cinta
Ingin aku menjadi pelukis,
Yang bisa
menterjemah seraut wajah,
Yang bisa mentafsir coretan jiwa.
Ya,
Aku sang pengutip warna cinta,
Yang masih berkelana merentasi kelamnya buana,
Yang masih lagi melangkah kekeheningan
senja,
Yang disitu terhuni sebuah lara yang tiada hujungnya.
Tuhan!
Adakah ini satu hukuman?
Ataupun kiriman cintamu yang menjadi mahaguru memimpinku
bertatih
mengenal watak watak dunia?
Ya,
Aku lah pengutip warna cinta yang abadi.
Mencari cinta dari segala cinta.
No comments:
Post a Comment